Suasana acara MDS Rijalul Ansor, Ahad (23/10) malam di Musholla al-Amin Banjaragung (dok Ansormedia)
Selepas Isya’ lantunan kasidah bergema di musholla al-Amin. Satu persatu anggota dan pengurus Ansor serta masyarakat setempat menuju musholla. Sekitar pukul 19.30 acara dimulai.
Rangkaian acara yang pertama adalah pembacaan maulid Nabi. Kasidah yang dilantunkan adalah maulid Simtudduror karya habib Ali al-Habsyi.
Beberapa kasidah pembuka dilantunkan oleh grup rebana al-Faza yang sebagian anggotanya adalah para pengurus Ansor Banjaragung. Selesai berdiri (mahallu al-qiyam), acara pembukaan dilakukan.
Rizal, sebagai pembaca acara menyampaikan runtutan acara yang berlangsung: pembukaan, menyanyikan lagu kebangsaan (Indonesia Raya, Mars Ansor dan Banser), sambutan-sambutan, pembacaan ratib al-Aydrus, dan kajian kitab kuning al-Asrar.
Sambutan pertama disampaikan Drs. K.H. Syaiful Hadi yang mewakili pengurus musholla al-Amin. Dalam sambutannya, pengurus Ansor era 1990-an akhir ini menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para sahabat-sahabat Ansor untuk mengisi kegiatan di musholla. “Semoga bisa istiqomah dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam di lingkungan Banjaragung,” katanya.
Ia juga menyampaikan ucapan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam menyambut para sahabat-sahabat Ansor.
Sambutan berikutnya, disampaikan oleh M. Atto’illah ketua GP Ansor Banjaragung. Ia menyampaikan beberapa hal, antara lain: pentingnya kegiatan Rijalul Ansor sebagai kegitan rutin, kepemilikan identitas organisasi berupa jas, dan persiapan peringatan Hari Santri Nasional beberapa waktu ke depan.
Bab Shalat
Selesai sambutan, acara dilanjutkan dengan pembacaan ratib al-Aydrus. Pembacaan dipimpin oleh sahabat Umar Fuadi, Ketua MDS Rijalul Ansor Banjaragung. Sebelum memulai, ia menyampaikan beberapa kutamaan dari ratib ini. “Salah satunya digunakan agar kita selamat dan terlindung dari marabahaya, seperti sihir, santen, dan lain sebagainya,” katanya.
Sebagai akhir dari rangkaian acara adalah kajian kitab kuning. Kitab yang dikaji al-Asrar, disampaikan oleh sahabat Aqil, pengurus Ansor setempat.
Pembahasan masih pada bab shalat. “Shalat yang wajib ada lima kali dengan waktu-waktu yang sudah ditentukan,” jelasnya di hadapan para jamaah.
Di dalam kitab yang lain (fathu al-Qarib -red), waktu-waktu shalat dijelaskan secara detail. “Waktu duhur dimulai dari Ketika mahatari condong ke barat sedikit (zawalu as-Syams) sampai sekira Panjang bayangan dan benda sama,” jelasnya.
Banyak hal lain yang disampaikan seputar shalat yang menjadi kewajiban setiap orang Islam. Beberapa diantaranya, sejarah diwahyukannya syariat ini, keutamaan shalat di awal waktu, dan keutamaan membaca surat yang panjang di waktu Subuh.
Pembacaan kitab dilakukan secara serial atau bersambung. Setiap selapanan sekali (malam Senin Pon) berpindah dari satu mushala ke musala yang lain di Banjaragung. Dengan begitu, diharapkan kegiatan yang dilakukan oleh pemuda Ansor dalam lebih syiar bagi masyarakat (md).